Sprekken Cafe & Resto (a Story)
Kalau bukan karena seorang teman yang mengajak ketemuan untuk membahas teknis acara buku, saya mungkin tidak akan pernah tahu ada cafe seperti Sprekken di Bandung. Main saya memang kurang jauh, dan tidak melabeli diri juga sebagai travel influencer. Jadi, pernyataan saya ini lebih kepada karena lokasi Sprekken memang bukan di pusat kota. Hidden gem, di sekitar Turangga Bandung. Lingkungannya seperti di tengah perumahan. Meski tersembunyi, mudah menemukan lokasi Sprekken karena tertera di GMap, dan gampang dimasukkan lokasinya di aplikasi transportasi online. Saya pikir ini justru kelebihan Sprekken karena cafe nyaman di bilangan pinggiran begini tidak banyak saingan. Sekarang setelah tahu ada Sprekken, saya kemungkinan akan datang kembali lain waktu.

Picture: di Sprekken Cafe
Bangunan dan Ruangan Sprekken Cafe
Ternyata bangunan Sprekken Cafe ini menyatu dengan hotel Bangreng Inn, dan menurut penjelasan teman saya, cafe ini dulu lebih dikenal karena menjual klapertart yang enak di Bandung. Entah kapan akhirnya menjadi Sprekken, tapi nama Denhag Klappertaart masih tampak jelas di bagian atas gedung.
Begitu tiba, kita langsung berhadapan dengan ruang teras yang hijau pot tanaman hias, lalu menyusul kursi-kursi mungil berwarna pink. Kalau pagi sepertinya nyaman di sini, entah kalau siang mungkin lebih pilih di area dalam yang ber-AC.

Picture: Teras depan Cafe Sprekken yang cantik dengan
kursi-kursi kecil berwarna merah jambu
Ruangan dalam cafe Sprekken tidak begitu besar. Kalau tidak salah hanya 2 lokasi, dan satu lokasi lagi untuk kasir dan display roti kue pastry. Tentunya bisa sekali untuk beli Klappertaart di sini. Saya sendiri tidak mencobanya, mungkin lain kali. Di ruangan ini juga ada beberapa meja dan kursi untuk duduk.
Ruang yang paling ujung cenderung 'clean' tanpa banyak ornamen atau hiasan interior, dan ada tangga menuju ke atas untuk yang menginap di Bangreng Inn. Sebagian besar kustomer kelihatannya memilih spot satu lagi yang lebih dekat pintu depan.
Saya suka warna-warni cafe-nya, somehow berasa Belanda-nya, meskipun ini saya nyatakan dari sudut pandang orang awam saja. Suasana cafe jadi ikut ceria dan hangat karena di sana sini ada saja warna merah, entah itu strip pada sofa, stiker tulisan, pita pada pot bunga, dan lain-lain.

Picture: Paling kiri atas: Pintu masuk. Sisanya: Ruangan bagian dalam Sprekken Cafe
Menu Sprekken Cafe
Awalnya cukup takjub dengan ragam menu yang bisa dilihat di buku menu mereka. Namun, sayang sekali ternyata setelah dicek tidak semua menu itu tersedia. Saya sendiri pesan es kopi susu gula aren yang di take-away. Lalu untuk ditempat saya pesan hot latte 32K, risol kampung 28K, dan wagyu beef (high grade saikoro wagyu beef glazed with house speciality sauce) 45K. Semuanya enak-enak dan worth it dari segi harga. Saya yang biasanya main aman dengan nasi goreng, hari ini mencoba Wagyu Beef (karena lagi lapar juga) dan rasanya oke.

Picture: Hot Latte, Wagyu Beef, dan Risol Kampung
Mushola dan Toilet
Toilet bersih tersedia di sini. Sepertinya jarang ya yang mengangkat fasilitas ini di review-review cafe atau resto. Mungkin dianggap kurang oke saja menampilkan foto kamar mandi, padahal saya secara pribadi paling rewel di fasilitas yang satu ini. Cafe atau resto sudah oke, tapi begitu ke toilet dan kacau balau, rasanya saya tidak ingin kembali berkunjung ke sana. Nah, Sprekken memang bukan cafe atau resto besar, tapi fasilitas mereka yang ini bersih.
Cafe Sprekken tidak punya fasilitas mushola, tapi kita bisa ikut menggunakan mushola milik Bangreng Inn. Tinggal naik tangga dari ruangan cafe paling belakang, dan tanya dimana musholanya. Karena waktu itu saya tidak shalat di sana, jadi saya tidak punya foto fasilitas tersebut.

Picture: Toilet
Foto Buku
Cafe lucu seperti Sprekken sebenarnya sesuai sekali buat foto buku. Tapi karena situasinya yang kurang cocok, saya cuma foto seadanya, seperti biasa di meja dan tempat terdekat saja.
Cara Bikin Foto 1
Waktu itu saya sedang membawa buku Days at Morisaki Bookshop, saya letakkan buku itu dalam proposi berdiri dengan angle foto eye-level. Bukunya saya dekatkan ke sebuah pot bunga hias seperti pada gambar di bawah ini. Lalu saya edit fotonya di aplikasi Snapseed dengan filter POP 1x. Lalu file editan saya lempar lagi ke aplikasi Photolayer dan timpa bagian cover buku dengan file sampul buku Morgan Housel yang baru, judulnya The Art of Spending Money. Pilihan buku ini karena kombinasi warnanya yang putih cerah, ada hijau pada judul, yang saya yakin akan tampak cantik di latar abu-abu rak, dan pot putih berbunga kuning itu. Terakhir saya beri logo Dipidiff. Sesederhana itu. Hasil bisa dilihat di bawah ini.

Picture: Foto 1 dan 2 dengan angle eye level
Cara Bikin Foto 2
Foto dua saya buat dengan buku yang diberdirikan di meja kayu berwarna coklat, saya pastikan posisinya seolah berurutan dari depan ke belakang; buku, pot tanaman, dan bambu. Tampak kanan ada ruangan yang abu-abu kebiruan, terang efek sinar matahari yang masuk ruangan. Dilihat dari kiri ke kanan, seolah ada pola diagonal; buku, pot tanaman, dan barisan kursi. Rapi membentuk pola. Saya jepret, lalu saya lempar ke aplikasi Snapseed dan beri filter POP 1x. Lalu saya pindahkan ke aplikasi Photolayer dan timpa bagian cover buku dengan file sampul buku terbaru Brene Brown yang judulnya Strong Ground. Buku ini akan cocok sekali di latar ini karena meja coklat yang senada, dan warna biru pada sampul juga senada dengan nuansa biru pada dinding cafe yang terlihat di sebelah kanan foto. Terakhir saya beri logo Dipidiff.
Terimakasih Sprekken Cafe
Mungkin suatu hari saya akan kembali ke Sprekken karena lokasinya yang hidden gem ini malah menjadi tujuan yang saya sukai. Lagipula, tempatnya cenderung lebih dekat dari rumah saya ketimbang harus ke pusat kota. Terimakasih Sprekken Cafe. Semoga makin sukses ke depannya.

Buat teman-teman yang ingin ke lokasi, silakan cek alamatnya,
Jl. Bangreng No.3, Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40264
Updated Oktober 2025
-------------------
-------------------------------------------------------------------------

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
Hits: 1058
TERBARU - SELF EDUCATION
Cara Mewujudkan Impian dengan Manifestas…
03-11-2024
Dipidiff

Updated 24 Februari 2025 I think human beings must have faith or must look for faith, otherwise our life is empty, empty. To live and not to know why the cranes...
Read moreMengapa Ringkasan Buku Itu Penting?
19-06-2022
Dipidiff

Pernah ga sih teman-teman merasakan suatu kebutuhan yang sebenarnya mendesak namun seringkali diabaikan? Mungkin karena rasanya kebutuhan ini sepele, atau mungkin dia tidak terasa mendesak sampe ketika waktunya tiba mendadak...
Read more10 Tips Mengatasi Kesepian
05-12-2021
Dipidiff

Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...
Read moreTentang Caranya Mengelola Waktu
11-08-2021
Jeffrey Pratama

“Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...
Read moreCara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…
25-09-2020
Dipidiff

Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...
Read more








